Gudang Berita Baru, Marilah kita ,mengingat kembali
kapan terakhir kita marah. Mungkin diantara kita marah terakhirnya kemarin,
lusa, satu minggu yang lalu, sebulan yang lalu bahkan 6 bulan yang lalu. Dalam
sebuah riwayat, Rasulullah SAW
bersabda.”Orang yang menang bergulat, tetapi yang disebut orang kuat adalah
orang yang bisa mengendalikan dirinya pada saat marah”.
Beberapa
fenomena di bawah ini dapat membantu kita bagaimana mendidik anak mempunyai
kesantunan bahkan saat ia marah, yaitu :
1. Ada seorang ibu yang konsultasi
tenatang dirinya, setiap ia melihat putranya bermain tanah dan airyang emmbuat
bajunya kotor, ia mudah marah dengan memukul
anak tersebut. Sejenak kemudian redalah amarahnya, ia menyesali
perilakunya dan meminta maaf kepada putranya. Namun kejadian tersebut berulang
kali terjadi tanpa ia mampu mengontrol dirinya. Akhirnya dapat menarik
kesimpulan bahwa ia juga dulu didik oleh orang tua yang selalu marah-marah saat
melihat dirinya bermain kotoran dengan tanah dan air.
2. Beberapa anak kurang mampu mengontrol
dirinya saat marah karena orang tua selalu menuruti keinginanya daripada
menolaknya. Anak-anak perlu merasakan pengalaman diterima permintaanya
sebagaimana juga ia merasakan pengalaman ditolak permintaanya. Seorang anak
yang ditolak permintaanya akan belajar bagaimana mengontrol dirinya pada saat
merasa tidak nyaman karena penolakan tersebut. Sebaliknya anak yang yang selalu
diterima permintaannya akan selalu menuntut untuk menuruti permintaanya dan ia
tidak siap jika suatu saat ditolak.
3. Beberapa orangtua tidak siap melihat
anaknya menangis dengan segera memberi apa yang mereka minta sehingga tidak
jadi menangis atau membentak keras agar tidak jadi menangis. Padahal menangis
bagi manusia adalah jenis pengungkapan emosi yang paling sehat. Seseorang yang mendapat
kesedihan dan merasakn beban yang berat, tiba-tiba seluruh kesedihan dan beban
tersebut berkurang bahkan hilang saat setelah ia menyelesaikan tangisanya.
4. Beberapa anak mengungkapakan emosinya
dengan manyakiti dirinya baik dengan membenturkan kepalany ketembok atau
menggigit jari-jari tanganya. Kondisi ini sering dipicu oleh sikap otoriter dan
keras orang tua didalam menghadapi rasa
marah dan emosi anakanya. Disinilah diperlukan sikap yang bijak dan lembut dari
orang tua didalam menghadapi kemarahan dan emosi anaknya.
Cukup sekian buletin saya tentang
mendidik anak santun saat emosi, semoga bermanfaat, dan apabila mau copas
tolong kasih link ini diblog saudara.
Terimakasih.
0 komentar:
Posting Komentar