Enam
pusaka milik Keraton Mangkunegaran yang ada di Kabupaten Wonogiri
dikirab sebelum dilakukan jamasan atau pembersihan, di Objek Wisata
Waduk Gajah Mungkur (WGM) Minggu (25/11/2012). Jamasan pusaka itu
sebagai wujud pembersihan diri untuk menyambut 1 Muharram 1434 Hijriyah
atau dalam budaya Jawa yakni 1 Sura. (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)
Solopos.com, WONOGIRI — Jamasan Pusaka untuk
memperingati 1 Sura pada November mendatang diusulkan digelar di
Kecamatan Selogiri. Rencana itu diharapkan bisa menarik wisatawan dan
memperluas pariwisata di wilayah.
Camat Selogiri, Bambang Haryanto, mengatakan rencana itu telah ia usulkan ke Pemkab untuk upaya penyebarluasan lokasi wisata.
“Kami bukannya ingin mengambil alih kegiatan Pemkab. Tapi, kami hanya meminta untuk acara-acara budaya sebaiknya diadakan di wilayah sehingga masyarakat bisa ikut serta secara langsung dalam kegiatan itu,” katanya kepada Solopos.com, Sabtu (28/9/2013).
Selain itu, lanjut dia, bisa memeningkatkan ekonomi masyarakat karena mereka bisa memanfaatkan momentum tersebut untuk berjualan makanan, minuman dan kerajinan untuk cinderamata. Menurutnya, sebelum tahun 80-an, acara Jamasan Pusaka dalam rangka peringatan 1 Sura digelar di pendapa Kecamatan Selogiri.
Namun, menurut Bambang, saat masa pemerintahan Bupati Umarsono, acara jamasan pusaka tersebut dipindah ke Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) untuk menarik pengunjung ke waduk. “Intinya, kami bukan ingin merebut kembali. Tapi untuk menarik wisatawan ke wilayah. Jadi, ada alternatif wisata selai di WGM,” ujarnya.
Camat Selogiri, Bambang Haryanto, mengatakan rencana itu telah ia usulkan ke Pemkab untuk upaya penyebarluasan lokasi wisata.
“Kami bukannya ingin mengambil alih kegiatan Pemkab. Tapi, kami hanya meminta untuk acara-acara budaya sebaiknya diadakan di wilayah sehingga masyarakat bisa ikut serta secara langsung dalam kegiatan itu,” katanya kepada Solopos.com, Sabtu (28/9/2013).
Selain itu, lanjut dia, bisa memeningkatkan ekonomi masyarakat karena mereka bisa memanfaatkan momentum tersebut untuk berjualan makanan, minuman dan kerajinan untuk cinderamata. Menurutnya, sebelum tahun 80-an, acara Jamasan Pusaka dalam rangka peringatan 1 Sura digelar di pendapa Kecamatan Selogiri.
Namun, menurut Bambang, saat masa pemerintahan Bupati Umarsono, acara jamasan pusaka tersebut dipindah ke Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) untuk menarik pengunjung ke waduk. “Intinya, kami bukan ingin merebut kembali. Tapi untuk menarik wisatawan ke wilayah. Jadi, ada alternatif wisata selai di WGM,” ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar