Selanjutnya adalah seting routing,
sebelum kita konfigursi routing kita harus pahami dahulu routing itu apa.
Routing adalah sebuah proses untuk
membungkus sebuah ip agar ip local agar bisa terkoneksi dengan internet,
contohnya : ada ip local atau client dengan ip 192.168.1.253 mengakses internet
tetapi saat mengakses internet ip client lagi tidak menggunakan ipnya sendiri
tetapi menggunakan ip eth0 server yaitu 192.168.111.90, nah itulah yang
dinamakn routing. Untuk perintah routing sangat mudah tetapi ini lah yang
paling penting jadi harus kita ingat, berikut perintahnya:
debian-server:~# iptables –t nat –A
POSTROUTING –s 192.168.1.0/24 –j
MASQUERADE
keterangan
192.168.1.0/24 adalah network dari client atau network dari eth1 dan untuk /24
dalah subnet dari network tersebut
konfigurasi di atas akan hilang
jika komputer dimatikan dan kemudian di hidupkan, la terus piye mas, mosok kudu
nyeting terus ? J tenang ada cara agar setinga tadi
tidak hilang ketika kita matikan komputer tersebut, cara nya dengan perintah :
debian-server:~# iptables-save > /home/iptables
selanjutnya kita konfigurasi sedikait di /etc/rc.local
contohnya sebagai berikut:
debian-server:~# nano /etc/rc.local
kemudian tambahkan sebuah skrip iptables-restore
< /home/iptables sebelum kata exit 0 mak akan menjadi seprti
dibawah ini :
# By default this script does nothing.
iptables-restore < /home/firewall
exit 0
Untuk
keluar tekan aja ctrl + x lalu tekan
y untuk menyimpannya.
Jadi
konfigurasi kita tadi akan tetap ada walaupun komputer dimatikan. Apa Cuma itu
saja konfigurasi kita untuk routing ? jawabanya tidak hanya itu saja masih ada
sebuah kanfigurasi lagi, hemtt pasti ada yang bilang “konfigurasinya kok banyak banget toh mas ?” jawabanya ya begitulah
adanya jadi jangan mengeluh aja tetapi langsung kita coba. Oke untuk
konfigurasi routing selanjutnya adalah kita akan menkonfigurasi file di /etc/sysctl.conf
seperti di bawah ini :
debian-server:~# nano /etc/sysctl.conf
Kemudian edit bagian ini :
# Uncomment the next line to enable packet
forwarding for IPv4
#net.ipv4.ip_forward=1
Menjadi seperti di bawah ini :
# Uncomment the next line to enable packet
forwarding for IPv4
net.ipv4.ip_forward=1
Untuk
keluar tekan aja ctrl + x lalu tekan
y untuk menyimpannya.
Demikianlah konfigurasi routing,
jadi sekarang client sudah bisa terkoneksi ke internet. Ohh iya ada yang lupa,
masih ada sebuah konfigurasi lagi, fungsi daripada konfigurasi ini adalah
supaya kita bisa ping sebuah alamat web contohnya : ping google.com kalo konfigurasi ini tidak dilakukan maka kita
hanya bisa ping alamat ip saja contohnya : ping
8.8.8.8 untuk 8.8.8.8 adalah salah satu ip dari google. Lansung saja untuk
konfigurasinya dengan perintah nano
/etc/resolv.conf contohnya seperti di bawah ini.
debian-server:~# nano
/etc/resolv.conf
setelah
itu tambahkan seperti dibawah ini :
nameserver 192.168.111.90
nameserver 192.168.111.254
Untuk
keluar tekan aja ctrl + x lalu tekan
y untuk menyimpannya.
Keterangannya
ip 192.168.111.90 adalah ip eth0 sedangkan ip 192.168.111.254 adalah ip gateway
eth0 jadi kalau menemui jaringan yang berbeda tinggal di sesuaikan saja. Yaa
itulah konfigurasi untuk routing mudahkan. Agar lebih memudahkan kita saya
sarankan kita mencobanya beberapa kali dalam seminggu akar kita bisa ingat
konfigurasinya tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar